Gerdabang Agri Jilid II AFI-UCE: Wujudkan Kedaulatan Ekonomi Kutim
Kronikkaltim.com – Gerakan Daerah Pembangunan Agrobisnis (Gerdabang Agri) adalah visi dan misi Bupati Kutai Timur (Kutim) pertama, Awang Faroek Ishak. Ini kembali digaungkan Pasangan Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo (AFI-UCE) dalam kontestasi Pilkada Kutim 2020. Ya, paslon nomor urut 2 ini siap dengan Gerdabang Agri Jilid II.
Gerdabang Agri secara umum untuk pengembangan pertanian dalam arti luas namun lebih menitik beratkan atau menfokuskan pada kegiatan usaha subsektor perkebunan terutama kelapa sawit. Program ini dilakukan sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah.
“Kita kadang tidak sadar bahwa SDA yang dimiliki dan terus dieksploitasi itu berkurang bahkan akan habis. Itulah yang mendasari konsep Gerdabang Agri. Agar disaat batu bara dan migas mulai habis, ekonomi kita tetap hidup dan tumbuh melalui sektor lain yakni pertanian,” terang Juru Bicara AFI-UCE, Bachmid Wijaya.
Bams menyatakan, AFI-UCE akan fokus melanjutkan program yang pernah digagas Bupati Kutim sebelumnya, Awang Faroek Ishak. Program tersebut bertajuk Gerdaban Aagri atau Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis.
Program itu mengubah arah kebijakan pembangunan ekonomi dari yang bersandar pada pendapatan sektor pertambangan ke sektor agrobisnis. Ini adalah konsep dan strategi pembangunan yang secara gradual diharapkan mampu mengalihkan ketergantungan ekonomi di Kutim. Yakni dari pertambangan yang tidak menguntungkan masyarakat dan pemerintah dalam jangka panjang ke pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis.
“Pak Awang Ferdian merupakan sosok yang pas dan pantas untuk Kutai Timur beliau figure yang banyak belajar dari sosok Ayahnya Pak Awang Faroek apalagi sepaket dengan Pak Uce yang sudah berpengalaman duduk di kursi dewan yang sudah banyak menyampaikan aspirasi masyarakat,” pungkasnya.
Visi Gerdabang Agri Jilid II sejatinya bangkit untuk maju menuju masyarakat adil dan sejahtera berkelanjutan dan memiliki daya saing terkemuka.
Dalam hal mewujudkan pembangunan daerah, AFI-UCE memiliki 7 misi utama, salah satunya menginginkan masyarakat Kutim menjadi agamis dan berbudaya, akhlak yang mulia.
Selain itu, terdapat 14 skala prioritas pembangunan, salah satunya peningkatan anggaran dan kualitas pelayanan kesehatan yang merata/dana jaminan kesehatan untuk rakyat. (Red).