AFI-UCE Tegas Tolak Politik Uang untuk Kepemimpinan yang Jujur dan Bersih
Kronikkaltim.com – Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo (AFI-UCE) menyatakan menolak keras politik uang atau money politik. Pilkada Kutai Timur (Kutim) dinyatakannya harus dilalui dengan jujur dan bersih, sesuai komitmen AFI-UCE.
Sebagaimana diketahui, saat ini telah beredar isu dugaan money politik di Pilkada Kutim 2020 yang beredar di media sosial. Foto yang beredar, yakni selebaran contoh surat suara yang berbarengan dengan enam lembar uang Rp 50 ribu (Rp 300 ribu), dugaan isyarat ajakan memilih salah satu paslon.
Juru Bicara AFI-UCE, Bachmid Wijaya menegaskan, pihaknya menolak keras praktik money politik di Pilkada Kutim 2020. Sebab, hal tersebut akan melahirkan pemimpin yang tidak jujur.
“Kami percaya, bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas dan tidak akan terpengaruh dengan praktik money politik. Sebab, pemberian uang untuk mengajak memilih paslon hanya akan melahirkan pemimpin yang tak bersih di masa depan,” tegas lelaki yang karib disapa Bams itu, Jumat (4/12/20).
Bams menyatakan, tim AFI-UCE dengan mengusung Gerdabangagri II, akan membangun kembali Kutai Timur (Kutim) sebagaimana dahulunya dibentuk oleh Bupati Kutim pertama, Awang Faroek Ishak.
“AFI-UCE sadar, masyarakat masih percaya dengan konsep kepemimpinan yang dimiliki Pak Awang Ferdian adalah sama seperti yang diajarkan Ayahanda Awang Faroek Ishak. Dan, beliau selalu menjalankan kepemimpinan yang jujur, bersih, dan visioner, mampu membangun Kutim berdasarkan urat nadinya yaitu industri bidang pertanian dan perkebunan,” ucap Bams.
“Sekali lagi kami nyatakan, Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo paslon 02 menolak keras money politik,” tambahnya. (*)
Editor : Raymond Chouda