Ardiansyah Sulaiman Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Berpengalaman

Kronikkaltim.com – Calon Bupati Bupati Kutai Timur (Kutim) nomor urut 3, Ardiansyah Sulaiman melakukan kampanye tatap muka di Kabo Jaya, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutim, Sabtu (14/11/2020).
Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, mantan Bupati Kutim ini, menyapa seluruh warga yang hadir. Ia juga mengukuhan Relawan AKAS dan memberikan masker kepada warga yang tidak menggunakan masker.
“Sebagaimana jadwal kampanye pada malam hari ini saya tetap mengingatkan kita semua terkait protokol kesehatan,” ujar Ardiansyah mengawali orasi poltiknya.
Politisi PKS ini juga menceritakan perjalan karirnya, diantaranya pernah menjabat sebagai anggota DPRD selama tiga priode dan menjadi Wakil bupati dan Bupati Kutim. Sama dengan Kasmidi Bulang, kata Ardiansyah menceritakan karir politik pasangannya tersebut. Yakni jadi wakil rakyat tiga priode, wakil bupati dan sebagai Plt bupati.
“Maknanya apa? ASKB pada saat nanti jadi bupati dan wakil bupati tidak lagi menyesuaikan diri, tidak lagi belajar satu tahun. Tidak kesana kemari, tapi bagaimana langsung gas poll,” jelas Ardiansyah disambut tepuk tangan hadirin.
“Mengapa? Karena pengalaman, tidak perlu belajar dan tanya sana-sini lagi. Dengan pengalaman itulah kita langsung melaksanakan tugas sebagai bupati dan wakil bupati,” lanjut Ardiansyah.
Ardiansyah menilai jabatan seorang bupati dan wakil bupati tidak mudah. Oleh karenanya, harus dipegang oleh orang yang memiliki pengalaman di bidangnya. Dari legislatif kemudian jadi kepala daerah itu diyakninya sebagai modal utama dirinya dan Kasmidi membangun Kutim. Sebagaimana tagline ASKB, yaitu menata kembali Kutim untuk semua.
“Itulah mengapa kami memilih tagline menata Kutai Timur untuk semua. Maknanya apa? Kita menghargai pembangunan-pembangunan yang sudah dilakukan oleh bupati-bupati kita sebelumnya. Baik dari Pak Awang Faroek, Mahyudin, Isran Noor, saya dan Pak Ismunandar. Diantara pembanguan itu masih ada yang belum selesai, misalnya KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional) Maloy,” terang Ardiansyah.
Dan ternyata, lanjut Ardiansyah, sebulan yang lalu, KIPI Maloy sudah uji sandar. “Pada saat itu pemerintah Kutai Timur yang dilakukan Bapak Kasimidi Bulang, maka hadirlah DPRD provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Kemudian PT MBS (Melati Bhakti Satya) kalau tidak sah sebagai pelaksana, dan uji sandarnya berhasil. Maknanya, Pelabuhan KIPI Maloy siap untuk di operasikan, ” ujarnya.
Wujudkan KIPI Maloy-Pelabuhan Kenyamukan, Majukan Perindustrian dan Perdagangan
Ardiansyah menjalsakan, KIPI Maloy sangat penting untuk memajukan perindustrian dan perdagangan, baik di sektor Agroindustri maupun sebagai pusat perdagangan dari hasil sumber daya alam yang bernilai tambah tinggi.
“Apakah kita kenal bila Kutai Timur ini penghasil sawit? kebun sawit terbesar di Kaltim itu ada di Kabupaten Kutai Timur. Produksi sawit yang paling awal itu adalah Crude Palm Oil atau disingkat CPO. CPO yang ada itu selama ini dibawa keluar daerah, itu dibawa kesana paki kapal. Pertanyaanya kapal itu sandarnya di pelabuhan mana? Pelabuhannya di Berau, jadi yang menikmati hasil sandar kapal muat itu Kabupaten Berau, padahal CPO nya dari Kutim. Inilah yang dimaksud oleh Pak Awang itu, supaya kita juga mendapatkan manfaat dari loading CPO. Inilah yang ingin kita rebut,” tuturnya.
Itu baru dari segi CPO, kata Ardiansyah, belum lagi jika ada industri CPO di dalamya. Menurutnya, KIPI Maloy harus diwujudkan, sehingga akan mampu berperan sebagai Pintu Utama Pelabuhan Internasional di ALKI II. Selain itu, dengan terbangunnya KIPI ini, akan menjadikan Daya Saing Kawasan Industri Maloy lebih kompetitif.
“Kalau nanti ASKB nanti memerintah maka semua regulasi akan kita buat, semua CPO yang loading ke kapal harus menggunakan pelabuhan KIPI maloy. Itu yang akan kita dorong suapa bisa beriperasi, satu. Yang kedua ada Pelabuhan Kenyamukan yang dibangun saat Pak Isran dan Ardiansyah, pertanyaanya apa Pelabuhan Kenyamukan itu sudah beropersai? belum. Meneta kembali makannya, melanjutkan supaya pelabuhan itu juga bisa di opersasikan. Insya Allah tahun 2022 atau awal sampai pertengahan 2023 Pelabuhan Kenyamukan sudah siap untuk di opersaikan,” kata Ardiansyah.
Soal pembangunan proyek mercusuar atau pembangunan besar baru lainnya, Ardiansyah menegaskan, akan lebih fokus kepada penataan, melanjutkan dan mendorong semua program yang sudah dilaksanakan dan sudah bejalan, namun belum sepenuhnya bisa di operasikan, termasuk juga bidang infastruktur dasar, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainnya yang belum sepenuhnya tuntas dikerjakan. Ardiansyah, menjelaskan alasanya, berkaitan dengan faktor kindisi daerah. Selain akan menyarap anggaran yang sangat besar, proyek mercusuar juga dipertimbangkan mengenai masa jabatan kepala daerah yang nantinya hanya akan sampai tiga tahun. Sebab, tahun 2024 nanti, pemilihan kepala daerah akan digelar serentak se Indonesia.
Siapkan Program BLK dan Bantuan Modal Pelaku UMKM
Meski demikian, Adiansyah menegaskan bahwa ASKB telah merancang dan menghimpun berbagai bidang dalam pembangunan Kutim. Bidang ini, menurutnya, dituangkan dalam program-program, sesuai visi dan misi. Konsepnya, dirancang dan dibuat secara persektor.
Di sektor ekonomi, Ardiansyah menjelaskan, pihaknya akan memberikan bantuan modal bukan pinjaman kepada setiap pelaku home industri atau usaha rumahan di Kabupaten Kutim. Program ini sebagai upaya mendorong kesejahteraan ekonomi rumah tangga, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat.
“ASKB menyiapkan bantuan modal untuk home industri atau UMKM, ini baru satu. Masih banyak lagi miasalnya, program kependudukan dan catatan sipil,” ucap Ardiansyah.
Selain itu, Ardiansyah menerangkan, juga menyiapkan BLK. Baik Balai Latihan Kerja bagi pencari kerja, maupun Balai Latihan Kerajinan bagi pelaku usaha-usaha rumahan atau UMKM. Serta pembinaan dan sarana-sarana lainnya dari setiap sektor yang di programkan.
Kampanye tatap muka ini juga dihadiri para tim pemenagan dari partai pengusung dan pendukung, yakni PKS, Demokrat dan Partai Beringin Karya serta Partai Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (E1).