Kapasitas RSUD Kudungga Mulai Penuh – Hotel Diusulkan Jadi Tempat Karantina Pasien COVID-19

Kronikkaltim.com – Dari lanjutan Rapat Koordinasi (Rakor) oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kutai Timur (Kutim) sejumlah poin penting mengemuka di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Senin (12/10/2020). Dipimpin langsung oleh Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Effendi kegiatan ini turut dihadiri oleh Seskab Irawansyah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kutim Syafruddin Syam, Kadinkes dr Bahrani, hingga jajaran FKPD mulai dari Dandim, perwakilan Polres, dan sejumlah OPD terkait.

Kadinkes dr Bahrani melaporkan hingga hari ini pasien yang terkonfirmasi Covid-19 tercatat sudah ada 667 kasus dengan kasus sembuh sebanyak 417 kasus dan meninggal 9 kasus. Saat ini pihaknya, mengusulkan ada tempat karantina baru untuk merawat pasien Covid-19.

“Jumlah di RSUD Kudungga sudah cukup penuh. Kami mengusulkan ada tempat baru untuk perawatan pasien Covid-19 yaitu di Hotel Kutai Permai di kawasan Sangatta Lama,” ucapnya.

Ia menambahkan hotel ini repsentatif agar menjadi tempat alternatif karantina karena ada 37 kamar tersedia.

“Namun untuk sewanya sehari saja dibutuhkan Rp 10 juta. Jika ada anggarannya, kami mengusulkan hotel menjadi tempat karantina mandiri
bagi pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala berbuntut panjang,” bebernya.

Lebih jauh, Bahrani menambahkan hotel juga disiapkan untuk pasien Covid-19 yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan dipakai isolasi mandiri.

“Ini untuk mencegah terjadinya kontak erat di keluarga dan lingkungan tempat tinggal,” ujarnya.

Semantara itu, Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Effendi akan menampung usulan ini dan tentunya ide ini bisa menjadi solusi terbaik dalam penanganan pandemi di Kutim. Tentunya didukung oleh seluruh pihak yang terlibat. Terkait anggaran untuk menyewa hotel menjadi langkah konkrit dalam penanganan Covid-19.

“Nanti kita coba usulkan lewat sumber anggaran CSR. Saya sudah koordinasikan dengan Pak Seskab, terkait anggaran klausulnya berapa persen kita inventarisasi terlebih dahulu secara matang,” urainya.

Selanjutnya, saat ini Indonesia nomor tiga se asia dalam jumlah kematian kasus Covid-19. Intinya jangan sampai kendor untuk terus mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19. Perlu jadi catatan yaitu dari klaster keluarga karena minimnya pengetahuan penyebaran Covid-19 dengan tingkat pendidikan yang rendah harus kita sosialiasikan agar segera diinformasikan ke masyarakat.

Jauhar menegaskan ke depan akan dikoordinasikan ke Satgas Covid-19 terkait sosialisasi penting penerapan protokol kesehatan pesta pernikahan atau kegiatan yang sifatnya mengundang massa banyak. Contohnya saja jika menggelar acara tidak perlu hajatan makan dengan prasmanan, cukup dengan nasi kotak dan membatasi jumlah undangan yang hadir.(hms13/hms3)