Genset Rp335 Juta, Alirkan Listrik ke Tujuh RT di Marukangan

Plt Kasmidi Bulang saat momen peresmian lampu penerangan desa yang disupport oleh mesin genset berkekuatan 150 kVA. Foto: Irfan Pro Kutim

Kronikkaltim.com – Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang didampingi Camat Sandaran Tahir Pekang dan Kepala Desa (Kades) Marukangan Ronny Boven meresmikan lampu desa penerangan di daerah pesisir Kutim tersebut, Selasa (22/9/2020). Akhirnya sebanyak 7 RT di Desa Marukangan bisa menikmati layanan listrik walaupun bukan melalui tenaga listrik PLN.

Sekitar 90 Kepala Keluarga (KK) disupport mesin genset berkekuatan 150 ampli kilovolt (kVA) merek Perkins. Untuk diketahui, mesin genset ini mulai dioperasionalkan mulai pukul 18.00 Wita sampai 24.00 Wita, totalnya melayani sampai 7 jam. Mesin genset ini dibeli menggunakan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp 335 juta bantuan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

Plt Kasmidi Bulang pun menyambut dengan baik adanya lampu penerangan di Desa Marukangan, artinya kebutuhan infrastruktur dasar sudah terlayani dengan baik.

“Ini merupakan satu bentuk perhatian pemerintah kepada warganya. Secara bertahap semua kebutuhan dasar bagi masyarakat, khususnya listrik dan air bersih bisa dipenuhi oleh pemerintah. Saya berterima kasih dengan Kades Marukangan yang sudah mengalokasikan DD untuk pembelian mesin genset. Saya harap tentunya dalam perjalanannya, mesin genset yang menggunakan BBM solar bisa disupport oleh perusahaan di sekitar Desa Marukangan dalam bentuk program CSR,” bebernya.

Kasmidi menambahkan meminta agar warga dapat membantu pemerintahan desa menjaga bantuan yang diberikan. Sehingga muncul rasa memiliki dan timbul keinginan untuk saling menjaga. Kasmidi menegaskan bahwa Pemkab Kutim juga akan berusaha memberikan respon yang sama, apabila ada daerah lain di Kutim mengalami kesulitan serupa.

“Kami harap warga dapat menjaga dan merawatnya. Kemudian Pemkab Kutim juga terus bertindak melalui komunikasi intensif jika ada hal-hal yang menjadi hambatan pemerintahan desa bisa saling bersinergi,” jelasnya.

Sementara itu, operator mesin genset yang juga warga Desa Marukangan Ihiwan mengatakan perlu 100 liter BBM solar sehari untuk menerangi lingkungan desa.

“Jika dikalikan sehari membutuhkan dana Rp 800 ribu untuk BBM solar. Sebelumnya untuk masyarakat di Desa Marukangan diminta iuran sebesar Rp 5.000 untuk membantu operasional jalannya genset sebagai lampu penerangan desa,” jelasnya

Dirinya berharap, seiring dengan kehadiran mesin genset ini seiring dengan dinamika yang ada di masyarakat, kapasitas mesinnya bisa ditambah lagi sehingga operasionalnya meningkat menjadi 24 jam.

“Yah, jika listrik PLN belum juga mengaliri desa kami ini, kami berharap mesin genset ini bisa meningkatkan kapasitas mesinnya, sehingga bisa menyala siang malam. Saya rasa akan banyak memberikan manfaat kepada warga, maka tidak ada alasan bagi kami untuk menolak kehadiran bantuan genset ini, harus kita dukung terus eksistensi program di pemerintahan desa,” ujarnya.(hms13/hms3).