Personel Gabungan OPD di Kutim Dibekali Pelatihan Penangulangan Karhutla

Kronikkaltim.com – Kegiatan pendidikan dan pelatihan gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun 2020, di Hotel Royal Victoria Sangatta, Selasa (25/8/20) pagi.

Digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim), kegiatan tersebut akan berjalan tiga hari, mulai 25 hingga 27 Agustus.

Pada pembukaan di Hotel Royal Victoria, mulanya dibuka oleh Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang yang diwakilkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kutim, Drs Syafruddin MAP. Dirinya juga sekaligus melanjutkan dengan penyampaian materi tentang penanggulangan karhutla, sebagaimana peran dan tupoksi BPBD.

Syafruddin saat membuka acara pendidikan dan pelatihan penanggulangan karhutla BPBD Kutim, di Hotel Royal Victoria Sangatta, Selasa (25/8/20).

Materi selanjutnya, oleh Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kelinjau, Shahar Al Haqq, membahas tentang penanggulangan karhutla yang memperinci teknis.

“Dalam kegiatan ini kami akan melatih para peserta untuk bisa menghadapi situasi karhutla, agar bisa melakukan tindakan yang benar sesuai aturan yang berlaku. Supaya peserta mampu mengendalikan kebakaran karhutla, artinya mengandalikan api supaya padam,” ungkap Shahar saat diwawancarai halokaltim.com di sela kegiatan.

Dia memaparkan, seperti tentang siaga 3 dan siaga 2, itu menandakan status yang belum berbahaya, namun tetap harus waspada. Bila sudah siaga 1, sudah betul-betul tidak boleh membakar. Kalau membakar, maka akan ditindak.

“Jadi jangan membakar di saat darurat. Membawa korek api saja ke dalam hutan, bisa diduga, bahkan bisa ditangkap,” tegas Shahar.

“Jadi kegiatan ini lebih ke penyampaian materi teknis,” tambahnya.

Ketua Panitia Kegiatan, H Muhammad Naim SE menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberi pemahaman bahwa Undang-Undang telah mengatur tentang penanggulangan bencana kebakaran karhutla. Meski di satu sisi, ada juga aturan yang memperbolehkan adanya pembakaran hutan.

“Namun itu semua ada mekanismenya, yang mana yang diperbolehkan aturan, mana yang dilarang. Agar para peserta bisa bergerak sesuai dengan yang telah diatur, supaya mereka nantinya bisa menyampaikan ilmu pengetahuan ini ke masyarakat ketika mereka telah kembali ke daerah asalnya masing-masing,” ungkap Naim.

“Harapannya, melalui pelatihan ini jumlah karhutla yang ada di Kutim bisa ditekan, bisa berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Naim.

Kegiatan tersebut diikuti para peserta dari personel BPBD Kutim, dan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, MDCH Muhammadiyah, Senkom Mitra Polri Kutim, Manggala Agni, dan sejumlah perwakilan dari 18 kecamatan se-Kutim. (ash/ersa).