HUT RI, Sangatta Backpacker Akan Kibarkan Merah-Putih di Pegunungan Beriun
KRONIKKALTIM.COM – Kelompok Pecinta Alam (PA) Sangatta Backpacker akan mengadakan upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 75 dengan cara yang berbeda. Puncak, 17 Agustus 2020, sejumlah anggotanya bakal mengibarkan bendera merah putih di Pegunungan Beriun, Kutai Timur (Kutim).
Gunung Beriun merupakan satu-satunya gunung berkontur tanah dan tertinggi di kawasan Karst Sangkulirang. Gunung Beriun merupakan tujuan dari PA Sangatta Backpacker dalam misi ekspedidi jilid dua. Gunung Beriun termasuk kedalam sub kawasan Karst (pegunungan kapur) Sangkulirang yang meliputi Gunung Beriun, Batu Gergaji, Batu Tutunambo, Batu Tondoyan, Batu Pangadan.
Ditengah sub kawasan Karst Sangkulirang, Gunung Beriun merupakan satu-satunya puncakan berkontur tanah sehingga potensial mengandung keanekaragaman hayati khas hutan tropis Indonesia.
Dari laman pro.kutaitimurkab.go.id, dijelaskan bahwa sebelumnya pada jilid pertama, Kelompok PA Sangatta Backpacker sudah melakukan kegiatan pendakian Gunung Beriun pada Februari lalu mendampingi salah seorang pendaki gunung, sekaligus penyanyi Fiersa Besari untuk menyukseskan program pendakian 33 gunung di Indonesia. Khusus di Kaltim sendiri, pelantun lagu “April” itu memilih Gunung Beriun, Kecamatan Karangan.
Ketua Panitia pendakian Gunung Beriun jilid dua yaitu Wahyudin mengatakan, tim pendakian yang akan berangkat menuju Kecamatan Karangan pada 15-18 Agustus 2020 dibatasi hanya 20 orang pendaki. Ditambah 10 panitia, termasuk guide dari penduduk lokal. Mengantisipasi membludaknya pendaftaran jelajah di jajaran Pegunungan Sangkulirang Mangkalihat di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Khususnya dimasa-masa pandemi.
“Kita mempersiapkan 20 slot kuota pendaki saja yang berminat untuk menyemarakkan upacara bendera di puncak Gunung Beriun. Hingga kini sudah tercatat pendaki yang mendaftar di kesekretariatan ada 16 orang, masih ada 4 slot tersisa. Bagi siapa saja yang ingin ikut terlibat dalam ekspedisi ini (harus) dalam keadaan sehat,” bebernya.
Wahyudin menambahkan, di puncak Gunung Beriun, seluruh peserta akan membentangkan bendera merah putih sepanjang 7×2 meter. Kemudian mengumandangkan lagu Indonesia Raya dengan standar protokol kesehatan yang dijalankan.
“Kami tetap menggunakan masker penutup mulut, membawa hand sanitizer dan sarung tangan. Hal ini kita wajibkan untuk seluruh peserta pendakian, selain SOP peralatan pendakian dan logistik,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Pendakian Gunung Beriun jilid dua yaitu Akbar Sastra menjelaskan, nama ekspedisi “Merdeka Dalam Jiwa” ini adalah sebuah bahan bakar rangkaian dialektika perjalanan. Romantika kehidupan, motivasi dan cakrawala pemikiran yang dibungkus secara harmoni dengan balutan daun cinta serta tali kasih sayang. Terhadap kekayaan alam pegunungan karst di Gunung Beriun. Hal inilah yang memotivasi tim PA Sangatta Backpacker memeriahkan HUT ke-75 sebagai kado kemerdekaan RI tahun ini di atap tertinggi Kutim.
“H-12 menuju pendakian Gunung Beriun, sejauh ini persiapan sudah mencapai 70 persen. Sebelum keberangkatan peserta akan dikumpulkan untuk technical meeting (TM) di basecamp PA Sangatta Backpacker di kawasan Assadiyah, Sangatta Utara,” jelasnya.
Seluruh peserta wajib mempersiapkan fisik dan mental. Walaupun dengan ketinggian di atas 1.000 meter, dirinya meminta peserta waspada terhadap medan berat di lokasi. Pasalnya selain hutan basah dan lembab banyak memiliki hewan pengisap darah (pacet) dan trek yang masih tertutup lebatnya tumbuhan.
“Bisa dikatakan Beriun hutannya masih alami dan belum terjamah dan sifatnya liar mirip seperti hutan amazon di Brasil. Persiapkan seluruh peralatan pendakian dengan seksama,” katanya.
Lebih jauh menurut Akbar, Gunung Beriun dipilih karena dikenal dikelilingi hutan basah dengan ekosistem hayati beraneka ragam. Dengan ketinggian puncaknya 1.261 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Potensi Gunung Beriun bisa dibilang masih alami.
“Kami harap ke depan penjelajahan ini dapat terekspose di media, untuk lebih mengenalkan Gunung Beriun di Kutim (ternyata) tidak kalah mentereng dengan jajaran pegunungan tersohor di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri,” jelasnya.
Karakter Gunung Beriun memiliki keunikan dalam bentangan Sangkulirang-Mangkalihat yang dikenal dengan gua telapak tangan. Menyimpan jutaan liter air untuk mengairi kehidupan sekitarnya.