Warga Sangkulirang Bersyukur dapat Nikmati Air Bersih PDAM

KRONIKKTIM.COM – Sangkulirang menjadi kecamatan terakhir, melengkapi 18 kecamatan se-Kutim yang menikmati pelayanan air bersih PDAM Tirta Tuah Benua. Sejak diresmikan uji petik air bersih PDAM kala itu, pelayanan PDAM Tirta Tuah Benua Kutim ke daerah pesisir terus dimaksimalkan. Nampak respon positif dan apresiasi mulai disampaikan sejumlah kalangan masyarakat.

Bahtiar, salah seorang warga Sangkulirang yang mengemukakan apresiasinya saat rombongan Tim PDAM Kutim. Kepada Direktur PDAM Kutim Suparjan yang langsung memimpin kunjungan lapangan, Bahtiar pun mengungkapkan rasa terima kasihnya. Khususnya atas upaya PDAM Kutim menjangkau pelayanan air bersih ke pesisir. Apalagi sebelumnya warga Sangkulirang mengandalkan konsumsi air sumur maupun air hujan.

“Saya sangat bersyukur sekali, (progress) ini membantu kebutuhan hidup terutama air bersih PDAM Kutim. Karena sudah masuk ke Sangkulirang dan mengaliri rumah-rumah warga,” bebernya, Sabtu (6/6/2020).

Bahtiar pun mengungkapkan, seluruh warga sudah sangat mendambakan pelayanan air bersih PDAM Kutim sejak lama. Tentunya kebutuhan air bersih dari PDAM Kutim sangat diutamakan. Karena dari sisi pembiayaan, air PDAM Kutim jauh lebih murah.

Selama ini, katanya, kebutuhan air warga Sangkulirang dibeli dari pedagang air yang dijual pertandon. Satu tandon berkapasitas 1.200 liter dibandrol harga mencapai Rp 80 ribu. Itupun hanya bertahan untuk kebutuhan selama 5 hari.

“Terlalu mahal dan cukup boros,” ungkapnya.

Namun kini dia dan warga lainnya bersyukur, untuk kebutuhan air bersih bisa mengandalkan PDAM Kutim. Secara tidak langsung bisa menghemat pengeluaran biaya rumah tangga. Sehingga bisa digunakan untuk mencukupi keperluan hidup lainnya.

Sementara itu, meski sekarang distribusi air bersih ke Sangkulirang sudah lancar, Direktur PDAM Kutim Suparjan tetap meminta warga Sangkulirang hemat menggunakan air. Tidak boros, mengingat ketersediaan air masih sangat terbatas. Dia menyarankan agar air yang ada diutamakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Utamakan untuk kebutuhan rumah tangga,” terangnya.

Selanjutnya melihat ketersediaan air yang masih terbatas, setiap keluarga menurut Suparjan idealnya menggunakan air 20 kubik perbulan. Sehingga air bersih dapat terbagi merata keseluruh pelanggan. Jika di konversikan, satu kubik itu setara tandon berkapasitas 1.000 liter.

“Nanti jika ketersediaan air sudah mencukupi bisa ditingkatkan ke 30 kubik perbulan tiap kepala keluarga (KK),” ujarnya.

Untuk diketahui, setelah diresmikannya Kantor Layanan PDAM Unit Sangkulirang di Desa Benua Baru Ulu, PDAM Kutim terus berupaya meningkatkan pelayanan. Saat ini kebutuhan air di Sangkulirang diperoleh dari Kaliorang. Hasil produksi dari PDAM Unit Kaliorang disalurkan melalui boster di SP 5 Desa Bumi Sejahtera. Kemudian di distribusikan melewati pipa sepanjang 20 km menuju Sangkulirang.