Pandemi Covid-19 Buyarkan Mimpi 182 Calhaj Kutim, Batal ke Tanah Suci 2020

KRONIKKALTIM.COM – Dalam siaran pers pada Selasa (2/6/2020), Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jamaah calon haji (calhaj) tahun ini. Artinya Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan calhaj pada 2020 atau tahun 1441 Hijriah. Keputusan ini berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia (WNI).

Menag menyampaikan keputusan ini diambil dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya pemerintah Arab Saudi hingga saat ini masih belum membuka akses bagi negara mana pun akibat pandemi COVID-19. Keputusan ini pun berimbas kepada nasib calhaj Kutim.

Kepala Kemenag Kutim Nasrun melaporkan ada 182 calhaj Kutim yang dipastikan tidak terbang ke Tanah Suci. Mereka yang sudah melunasi biaya naik haji dan dinyatakan punya hak untuk berangkat, terpaksa mengurungkan niatnya.

“Calhaj Kutim kita sebanyak 182 orang terpaksa tidak berangkat karena kita mengikuti  surat edaran dari Kemenag baru. Maka tahun ini, tidak ada jamaah yang berangkat. Namun, tahun 2021 mendatang, mereka yang seharusnya berangkat tahun ini, mendapatkan prioritas untuk berangkat,” tegas Nasrun disela-sela rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Diskominfoperstik Kutim, Selasa (2/6/2020).

Nasrun menambahkan tidak adanya keberangkatan ibadah haji tahun ini juga berimbas kepada pelayanan travel umroh. Karena belum ada kepastian apakah umroh bisa dilaksanakan atau tidak. Karena saat musim haji, umroh ditutup.

“Tapi apakah nanti setelah musim haji dibuka kembali, belum ada informasi kita masih menunggu keputusan juga dari pusat,” bebernya.

Lebih jauh Nasrun menegaskan seluruh calhaj Kutim yang gagal terbang untuk menunaikan ibadah haji tahun ini tidak perlu gusar. Karena Kemenag Kutim tetap mendampingi calhaj Kutim melakukan persiapan lebih panjang mengingat mereka tetap diterbangkan di 2021. Tetap mendapatkan pembinaan dengan melakukan manasik haji secara virtual.

“Selain itu, dengan new normal ini kami akan melakukan pembinaan manasik haji lebih mandiri,” tutupnya. (hms13/hms3