Bupati Kutim Tinjau Pelaksanaan Rapid Test Massal di PIS

KRONIKKALTIM.COM – Pelaksanaan rapid test massal hari kedua yang digelar di Pasar Induk Sangatta (PIS), Teluk Lingga, Sangatta Utara, Jum’at (29/5/2020) pagi ditinjau langsung Bupati Kutim H Ismunandar. Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim, Ismu ingin semua pedagang dan pengunjung pasar tersebut ikut berpartisipasi uji rapid test.

Tujuan dari pelaksanaan rapid test tak lain untuk memudahkan penanganan sekaligus pencegahan COVID-19. Khususnya di area publik yang rawan penularan virus Corona tersebut, seperti pasar. Karena memang di pasar, antara pedagang dan pembeli sering melakukan kontak. Jika upaya preventif tak dilakukan, dikhawatirkan bakal terjadi transmisi lokal penularan COVID-19.

Saat peninjauan rapid test di PIS, Ismu menjelaskan bahwa penularan COVID-19 sangat mungkin terjadi jika melihat aktivitas padat di pasar. Para pedagang setiap hari berinteraksi bukan hanya satu orang, bahkan mungkin bisa dengan puluhan atau ratusan orang. Tak hanya bertemu, tapi juga bertukar uang. Maka, dengan rapid test ini, diharapkan para pedagang-pedagang PIS bisa dihindarkan sejak dini dari potensi penularan virus Corona. Karena pedagang atau pengunjung pasar yang reaktif akan segera ditangani sesuai prosedur kesehatan COVID-19.

“Inilah upaya kita, memberikan layanan kepada masyarakat. Diantaranya melakukan rapid test kepada pedagang dan pengunjung. Rapid test ini juga kita berikan gratis, kalau tes sendiri bisa sekitar Rp 600 ribu,” jelas Ismu saat diwawancarai tim Pro Kutim di halaman Kantor UPT PIS.

Pihaknya sengaja memprioritaskan rapid test kepada para pedagang, karena mereka setiap hari juga memberikan layanan untuk masyarakat. Dikhawatirkan jika para pedagang ada yang tertular virus Corona. Tentunya sangat mungkin menularkan kepada banyak pedagang atau pengunjung yang lain. Rapid test massal ini nantinya dilanjutkan dengan tes PCR massal. Namun Ismu menyebut belum saatnya dilakukan. Sekarang PCR masih fokus pada orang-orang yang terindikasi tertular virus Corona saja.

“Dengan adanya rapid test ini pedagang dan pengunjung tidak was-was. Saat bertemu di Pasar Induk Sangatta ini,” jelas Ismu.

Selanjutnya terkait percepatan penanganan COVID-19 di Kutim, Ismu mengatakan khusus untuk wilayah kecamatan yang dinyatakan zona merah akan ditindak lanjuti lebih intensif. Salah satunya pelaksanaan rapid test massal.

“Jadi kita (rapid test) disini (wilayah kota Sangatta) dulu. Nanti baru wilayah Kongbeng dan Muara Wahau yang memang paling banyak terkonfirmasi positifnya,” ujar Ismu.

Rapid test massal rencananya bakal terus digalakan di Kutim. Saat ini baru dilaksanakan di PIS selama dua hari, selanjutnya akan geber kembali di Pasar Sangatta Lama dan Pasar Teluk Lingga. Hasil dari rapid test massal di PIS ini menunggu kabar dari LAB Kesda Kaltim, sebab semua sampel dikirim dulu ke LAB tesebut.

Kepala UPT Pasar Induk Sangatta, Bohari mengatakan pelaksanaan rapid test massal di PIS berlangsung selama dua hari. Sebelumnya dihari pertama telah dilaksanakan dan diikuti sebanyak 230 peserta. Selanjutnya diusahakan bisa selesai, sebab jumlah pedagang mencapai kurang lebih 500 orang.

“Untuk menghadapi new normal life (penormalan baru kehidupan) ini kita harus siap ! Salah satunya dengan mengikuti rapid test massal atau mandiri. Ini wujud antisipasi penyebaran COVID-19,” ucapnya. (hms7/hms3).