Diantara Mereka yang Peduli Dampak dan Wabah Covid-19 di Kutim
KRONIKKALTIM.COM – Kompak, mungkin itulah kata yang tempat menggabarkan masyarakat Kutai Timur (Kutim) di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 saat ini. Betapa tidak, warga dari berbagai lapisan tampak berupaya sekuat mungkin untuk membantu. Mulai dari kalangan pejabat, pengusaha, atau masyarakat biasa bahu membahu menunjukkan kepedulian.
Tujuannya mereka pun beragam, ada yang yang membagi-bagikan rezeki pada mereka yang secara ekonomi, terdampak akibat wabah horor yang sekaligus menakutkan tersebut. Ada pula untuk para tenaga medis dan warga yang berupa bantuan alat pelindung diri (APD).
Sebut saja warga Toraja yang terhimpun dalam Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) di Kutim. Masyarakat satu suku dari daratan Sulawesi ini juga rurut menjukan rasa kepedulian dengan membagikan 6.500 masker untuk warga di Desa Singa Gembara dan masyarakat umum lainnya.
Masker diserahkan simbolis oleh Ketua IKAT Kutim Pither Buyang kepada Bupati Ismunandar di Posko Utama Penanggulangan COVID-19 di Kantor BPBD Kutim, jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara, Rabu (15/4/2020) kemarin.
Selanjutnya masker tersebut segera dibagikan ke tiap RT di lingkungan Desa Singa Gembara, Jalan Poros Kabo, Kabo Jaya, Gg Anita, Selamat I dan II serta kilometer 3 Poros Sangatta-Bontang. Masing masing rumah tangga maksimal akan mendapatkan 4 lembar masker.
Bupati Ismunandar menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pengurus IKAT Kutim yang turut peduli dan membantu pemerintah melawan penyebaran serta penularan virus Corona di Kutim.
“Mudah-mudahan hal baik seperti yang dilakukan IKAT juga bisa diikuti paguyuban lainnya. Ini adalah bentuk gotong royong daerah dalam mendukung gerakan ‘gotong-royong nasional’ dalam menghadapi pandemi (Corona) ini,” sebut Ismu.
Sementara itu, Ketua IKAT Kutim, Pither Buyang menjelaskan bahwa aksi ini adalah wujud kepedulian dan keprihatinan masyarakat Toraja atas pandemi virus Corona ini.
“Pembagian masker ini adalah langkah edukasi agar masyarakat bisa menggunakan masker saat keluar rumah. Jangan sampai tertular atau menulari karena kelalaian kita dengan tidak menggunakan masker,” katanya.
Selanjutnya dia mengajak masyarakat saling menjaga. Dalam situasi sekarang ini tidak ada alasan lagi tak menggunakan masker jika keluar rumah. Sesuai anjuran Pemerintah Pusat untuk menggunakan masker semi memutus rantai penularan COVID-19.
Selain warga Desa Singa Gembara, pembagian masker juga menyasar warga Sangatta. Pembagian masker gratis dibantu Mahasiswa Toraja Sangatta di pertigaan jalan Abdul Wahab Syahranie – Yos Sudarso. Perlu diketahui, semua masker yang diserahkan merupakan buatan warga Toraja, dari dana yang dihimpun sesama masyarakat Toraja.
“Terima kasih kepada seluruh donatur dan semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan tapi ini adalah langkah awal berbuat kebaikan di tengah kondisi pandemi virus Corona ini,” ujarnya.
Disisi lain, yakni Rumah Independen. Lewat akun facebooknya, bantuan kemanusian berupa bahan kebutuhan pokok juga tampak disalurkan kepada warga Kutim yang terdampak kebijakan diam di rumah saja. Selain bahan kebutuhan pokok, bantuan lain juga terilhat seperti masker dan hand sanitiser.
Selain itu, bantuan sebagai bentuk kepedulian juga sebelumnya ditunjukan oleh DPD Kerukunan Keluarga Soppeng (KKS) Kutim. Bantuan sosial berupa masker itu disalurkan kepada pengguna jalan yang melintas di sekitar jalan Yos Sudarso II dan Jalan Wa Sharanie atau Eks Jalan Pendidikan, Bukit Pelangi, Sangatta.
Tak hanya itu, puluhan pihak lainnya pun tak ketinggalan turut berprestasi. Baik kalangan pengusahan, perusahaan, pejabat, masyarakat biasa hingga organisasi, partai politik, ormas, paguyuban dan bahkan tokoh agama dan politik.
Yang terbaru, bantuan sosial berupa masker disalurkan DPC Himas Kutim kepada para pengguna jalan di Sangatta. (ersa).