OPINI: Virus Corona atau Covid-19 & Ketahanan Pangan

(kiri) Arif wibisono, S.TP, Ketua Ikatan Alumni STIPER Kutai Timur, (kanan) Bupati Kutai Timur Ismunandar

Oleh : Arif Wibisono

Wabah Covid-19 atau Virus corona mengguncang dunia, negara-negara adikuasa Amerika, Israel, arab saudi, italia, cina, korea, prancis, inggris, spanyol, canada, rusia, Turki dan negara-negara lainnya tak berdaya dalam menghadapi wabah corona. Kecanggihan teknologi mereka tak sanggup menghadapi mahluk sangat kecil yang bernama covid-19.

Negara-negara adikuasa mengalami guncangan yang sangat dahsyat, seluruh negara-negara lainnya di afrika, asia lebih khusus INDONESIA juga tak berdaya.

Selain menelan korban jiwa yg sangat besar, covid-19 juga telah mengahancurkan tatanan ekonomi dunia. Krisis politik, krisis ekonomi dan kekacauan sosial akan terjadi. Dan ini smua akan dimulai dari KRISIS PANGAN.

Untuk itu, kebijakan realokasi APBN, APBD PROPINSI DAN APBD KABUPATEN secara prioritas. Selain untuk penanganan dan penanggulangan covid-19, seharusnya segera mengalokasikan untuk memperkuat KETAHANAN PANGAN.

Secara nasional, sebagian besar bahan pangan di Indonesia masih di impor dari negara luar. Dan negara pengekspor tersebut juga lagi mengalami bencana wabah covid-19, bukan tidak mungkin mereka akan memberhentikan ekspor bahan pangan ke indonesia. Mereka akan terlebih dahulu menjamin ketersediaan bahan pangan di negeri mereka.

Secara regional, khususnya daerah Kalimantan Timur dimana sebagian besar lahannya adalah lahan industri batu bara dan industri perkebunan kelapa sawit. Hanya sebagian kecil lahan yang peruntukannya sebagai lahan pertanian pangan. Sebagian besar kebutuhan pangan di Kaltim itu berasal dari daerah luar Kaltim. Seperti dari sulawesi, jawa dan daerah lainnya.

Mencermati kondisi wabah covid-19 yang juga dialami oleh daerah-daerah lain tersebut, secara otomatis akan berefek pada pelambatan ekonomi. Dan apabila mengalami kondisi darurat maka ketersediaan pangan akan diprioritaskan untuk daerahnya sendiri. Jika kondisi ini terjadi, maka Kaltim akan mengalami krisis pangan.

Oleh karena itu, realokasi anggaran juga harus juga mengutamakan program penguatan Ketahanan Pangan. Memang mengalokasikan anggaran yang besar khusus untuk memperkuat Ketahanan Pangan pada saat ini akan terlihat kurang prioritas. Tetapi wabah covid-19 atau virus Corona ini entah sampai kapan akan berahir, bisa 3 bulan, 6 bulan bahkan 1 tahun. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama.. KETAHANAN DAN KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN HARUS BISA TERPENUHI.

Hal ini sangat krusial untuk mencegah terjadinya krisis politik, kita sudah punya pengalaman sejak Orde Lama dan Orde Baru bahwa krisis politik terjadi didahului krisis ekonomi dan krisis ekonomi didahului dengan krisis pangan. Dan perlu diingat, dalam beberapa bulan kedepan bencana kekeringan dan kebakaran lahan/hutan juga sudah mengintai.

Semoga Pemimpin Negeri ini dan Pemimpin di tiap-tiap daerah mampu memberikan kebijakan yang tepat. Dan semoga seluruh masyarakat mempunyai jiwa yang kuat dan penuh kesabaran serta bersatu dalam menghadapi berbagai masalah di negeri ini. (Edt-ersa).

Penulis : Arif Wibisono S.TP, Ketua Ikatan Alumni STIPER Kutai Timur