Disdik Kutim Tanamkan Nilai Karakter Siswa dalam Sistem Belajar dari Rumah

Hasil Karya Arfan, Siswa Kelas 5 SDN 004 Kecamatan Kongbeng, Kutim. "Belajar di rumah sekaligus latihan FLS2N" (Ist).

KRONIKKALTIM.COM – Sudah lebih dari tiga minggu sekolah-sekolah di Kutai Timur (Kutim) menerapkan kegiatan belajar dari rumah yang diantaranya dilaksanakan secara online. Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Ternyata, belajar dari rumah ini tidak selalu menyuguhkan sosal-soal pelajaran melaui smartphone atau perangkat laptop di rumah. Begitupun hal semacamnya, tidak melulu harus konferensi video yang menggunakan aplikasi Zoom atau Google.

Belajar dari rumah yang diterapkan Disdik Kutim melalui sejumlah sekolah di Kutim juga melatih dan mengedukasi siswa agar memiliki pengalaman baru dan kemampuan yang nyata sekaligus sebagai upaya menamkan dan mengembakan nilai karakter. Kegiatan ini sejatinya bagian dari mata pelajatan ekstra kurikuler.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim Roma Malau, saat ditemui oleh tim reportase kronikkaltim.com grup di ruang kerjanya, belum lama ini mengatakan, belajar di rumah tidak sertamerta memberikan tugas belajar, tetapi juga bagaimana siswa bisa mengambangkan karakternya.

“Seperti aktif menyiram kembang. Menyiram kembamg itu adalah suatu pemeliharaan suapaya dia menyayangi tanaman. Nah disana itu sudah ada nilai-nilai karakter yang ditanamkan kepada siswa,” ujarnya.

Kadisdik mencotohkan aktifitas siswa yang berbentuk edukasi, kreatifitas dan pengembangan karakter lalu di dokumentasikan melalui video di masa sistem belajar dari rumah tersebut berlangsung.

Dalam video itu, siswa diajarkan kegiatan menyiram dan menanam tanaman atau bunga. Tidak ketinggalan kegiatan senam, seni serta membuat ketarampilan dan juga membuat lukisan ataupun mengambar.

Pada kegiatan mengambar, dijelaskan bahwa belajar di rumah sekaligus latihan dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). FLS2N sendiri merupakan program nasional yang bertujuan untuk memberikan wadah berkreasi dengan menampilkan karya kreatif dan inovatif peserta didik dengan mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal.

Roma menegaskan, sistem belajar dari rumah tidak selalu berkaitan dengan soal-soal dan tugas belajar siswa. Tapi juga pengembangan karakter dan melatih kemampuan kreatifitas peserta didik.

Namun untuk mastikan kegiatan teraebut berjalan dengan baik, Roma mengatakan, pihaknya setiap hari melakukan pantauan dengan menerapkan rutinitas dan jadwal konferensi video.

“Setiap hari kami ada vikon (konferensi video) dari pukul 09.00 wita sampai jam 12.00 wita. Jadi hari senin kami vikon juga pada jam yang sama dengan seluruh Kepala UPT Dinas Pemdidikan,” pungkasnya. (adv/ersa).