Basti Minta Pemerintah Kutim Siapkan Masker untuk Warga

Anggota DPRD Kutim Basti Sangga Langit

KRONIKKALTIM.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) meminta pemerintah daerah menyiapkan masker untuk masyarakat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kutim. Ini pun sejalan dengam intruksi pemerintah pusat mengenai kewajiban masyarakat menggunakan masker.

Anggota DPRD Kutim Basti Sangga Langit awal pekan ini mengatakan, Pemerintah Kutim harus menyiapkan masker dan menyalurkannya kepada masyarakat. Pasalnya, penggunaan masker di kalangan masyarakat saat ini masih sangat minim.

“Ketika kita berjalan menyampaikan ke masyarakat, mereka mengatakan kita ini tidak keluar, mau keluar tidak di izinkan tapi apa yang diberikan oleh pemerintah, kami tidak ada masker,” ujarnya.

Politis Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga sebagai Ketua Forum RT Desa Sangatta Utara ini menyebutkan bahwa saat ini masker langka di pasaran. Jika pun ada dijual, maka harganya jauh lebih mahal dari biasanya.

Dia menerangkan, komunikasi di kalangan ketua RT untuk Desa Sangatta Utara berjalan dengan baik, semua informasi yang berkaitan dengan penaganan Covid-19 disampaikan melalui grup forum RT via Whatsapp. Dalam perjalannya, kata dia, RT mengalami kendala lantaran masyarakat menginginkan agar pemerintahlah yang menyiapkan APD (alat pelindung diri) buat mereka seperti masker.

“Ya masalah masker ini, bisa tidak kira-kira pemerintah menyiapkan masker ini untuk masyarakat,” pintahnya.

Basti juga mengatakan, untuk memudahkan penanganan covid-19, penting bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan edukasi di masyarakat. Tak hanya untuk mencegah, namun langkah-langkah dasar penanggulangan juga perlu disosialisasikan.

“Pihak RT sudah menyampaikan kepada masyarakat bagaimana melakukan pencegahan dan penaggulangan seperti melarang melakukan acara atau pertemuan lebih dari 5 orang,” terang Basti.

Pihak RT, lanjut dia, juga sudah meminta masyarakat agar melakukan pencegahan dengan mencuci tangan apa bila habis bepergian atau keluar dari rumah. Hanya saja apa yang disampaikan itu tidak banyak dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.

“RT yang menyampaikan apa itu ODP PDP itu, masyarakat banyak yang tidak mengerti, paling tidak dari petugas Puskesmas bisa datang nanti RT yang mendanpingi ke masyarakat. Kalau Petugas Puskesmas yang menyampaikan jelas mereka nantinya,” tutur Basti.

Selain itu, Basti juga mengingkan pemerintah untuk turun langsung ke masyarakat apabila nanti menerapkan memberikan stiker sebagai penanda terhadap pasien ODP atau lainnya dari rumah-rumah warga.

Sebagai informasi, pemerintah telah menjalankan program ‘masker untuk semua’ per 5 April 2020 sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto pun menekankan mengenai kewajiban semua untuk menggunakan masker.

“Masker bedah dan masker N95 hanya untuk petugas kesehatan. Gunakan masker kain, Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala didapatkan di luar,” jelas Yuri pada konferensi pers, Minggu (5/4/2020).