Anggaran Bantuan Sosial Dinsos Kutim Capai Rp 25 M

Respon Kritik Kualitas Beras Bansos, Dinsos Kutim: Akan Kami Koreksi

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kutim Jamiatulkhair Daik

KRONIKKALTIM.COM – Pemerintah Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Sosial memberikan bantuan paket sembako untuk masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19. Selama tiga bulan, jumlah bantuan yang disalurkan sebanyak 54 ribu paket dengan total anggaran senilai Rp 25 miliar. Ini sudah termasuk biaya oprasional, logistik, insentif tenaga distribusi dan lain sebaginya.

Namun demikian, tidak semua masyarakat bisa menerima paket sembako tersebut. Terutama pada masyarakat yang berkecukupan. Selain itu, Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), masyarakat yang telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) juga tak berhak mendapat bantuan sembakon gratis ini.

“Kalau TK2D tidak dapat, karena TK2D punya penghasilan dan juga mendapat dana (tambahan bantuan) Rp 250 ribu perbulan. Selama 3 bulan (dimasa pandemic Corona) mendapat dana segitu. Untuk sembako yang dibagikan jelas tidak boleh dapat,” jelas Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kutim Jamiatulkhair Daik saat diwawancarai awak media usai penyerahan paket sembako, Sabtu (4/4/2020).

Sedangkan kategori masyarakat miskin yang telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) termasuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Dinsos juga dikeluarkan dari daftar penerima bantuan sembako gratis ini. Dengan demikian, jelas bahwa bantuan sembako gratis diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, terdampak Covid-19.

“Untuk persyaratan hanya masyarakat miskin dan tidak mampu terdampak COVID-19. Semua ini masalah perut, hanya itu persyaratannya,” ungkap Jamiatulkhair.

Program pembagian bantuan sembako gratis kepada 18 ribu KK selama tiga bulan, artinya jika ditotal menjadi 54 ribu KK. Kadinsos menghitung dana yang dikucurkan oleh Pemkab Kutim melalui Dinsos mencapai Rp 25 miliar. Dana dimaksud dialokasikan untuk pengadaan sembako, dana operasional hingga honor kegiatan.

Kadinsos memaparkan, mekanisme pembagian paket sembako dilapangan bisa saja berubah sesuai hasil peninjauan petugas. Penerima bantuan dianggap layak atau tidak. Jika tidak, maka bantuan akan diserahkan kepada yang berhak agar tepat sasaran.

“Mudah-mudahan barang yang sudah dipesan tapi belum datang, segera tiba. Sehingga bisa cepat kami kemas. Kecamatan yang lain (diluar Sangatta) bersabar dahulu, karena semua sembako tidak semua dari Kutai Timur hanya beberapa saja,” pungkasnya.

Terpisah, Bupati Kutim Ismunandar menjelaskan bahwa Gaji TK2D untuk Maret segera dibayarkan dan akan ditambah Rp 250 perbulan selama tiga bulan.

“Tambahannya sebesar Rp 250 ribu selama tiga bulan. Yakni Maret, April dan Mei,” jelasnya. (adv/ersa).