Dari Kota hingga Pedalaman, Kutim Kompak Perangi Corona
Itulah canggihnya teknologi informasi. Berbagai peristiwa yang terjadi di kota dan belahan dunia modern langsung bisa diketahui di pelosok desa. Termasuk di seluruh kawasan kabupaten Kutai Timur (Kutim), serempak, guyub dan kompak serta gotong royong, bahu membahu melawan virus Corona yang sedang merebak dan menjalar ke penjuru wilayah kabupaten, yang luasnya melebihi provinsi Jawa Barat ini.
Begitu Bupati Kutim H Ismunandar mengeluarkan surat edaran imbauan kepada jajaran elemen dan stakeholder, semua bergerak cepat. Langah ini sebagai bentuk rasa empati dan peduli. Kebijakan Bupati Ismunandar itu merespon kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi mengenai penanganan serta pencegahan virus Corona di negeri tujuh belas ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Bupati Kutim H Ismunandar beberapa kali langsung memimpin rapat dengan berbagai elemen. Mulai tokoh agama, pelaku kesehatan dalam hal ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Forum Koordinasi Pimpinan Daerah juga aktif memberikan dukungan terhadap hal tersebut.
Jajaran Kodim 0909 Sangatta yang dikomandani Letkol Czi Pabate dan Polres Kutim dipimpin AKBP Indras Budi Purnomo selalu hadir dalam pertemuan maupun langsung terjun ke lapangan untuk memotivasi masyarakat. Agar tidak panik dan tetap waspada dalam menghadapi serangan virus Corona yang sedang melanda di wilayah Kutim ini.
Seluruh Camat di Kutim juga tidak ketinggakan. Mereka melakukan koordinasi dengan berbagai elemen stakeholder yang ada di wilayahnya. Diajak bersama-sama untuk memerangi sebaran virus yang mematikan tersebut. Sudah sepekan terakhir ini, perang melawan sebaran virus Corona di Kutim dimulai.
Genderang “perang” melawan sebaran COVID-19 terus dilakukan. Masyarakat diminta untuk bediam di rumah, guna mencegah sebaran virus itu semakin meluas. Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) diterapkan bekerja dari rumah agar tidak terjangkit virus tersebut. Demikian juga sekolah-sekolah diliburkan dan pelajar belajar di rumah melalui sistem daring. Sehingga pelajar aman dari gangguan sebaran virus yang dibilang cukup ganas dan mematikan itu.
Masyarakat diajak untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak satu sama lainnya minimal satu hingga dua meter, guna mencegah terjadinya kontak langsung. Sebab dengan menjaga jarak dan tidak bersentuhan langsung, diharapkan virus tidak menular. Penerapan mengggunakan masker juga digalang kepada semua pihak.
“Untuk memerangi virus Corona ini kita tidak bisa bekerja sendiri. Semua elemen harus dilibatkan. Kota harus kompak, agar virus Corona ini bisa segera diatasi bersama,” kata Bupati Ismunandar.
Petugas kesehatan, mulai dari dokter, perawat hingga tenaga kesehatan lainnya menjadi andalan. Karena mereka merupakan garda terdepan dalam perang melawan virus Corona ini. Yang menjadi kendala saat ini adalah, masih kurangnya Alat Pelindung Diri (APD). Diupayakan untuk dibeli namun tetap sulit diperoleh, meski ada dana karena barang tersebut langka di negeri ini.
Pemkab Kutim sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar guna mendukung penanganan dan pencegahan penyebarab COVID-19 tersebut. Semoga dengan kerja keras semua pihak, perang melawan virus corona bisa segera berakhir. (hms2)