Datang dari Kuliah di China, Gadis Kutim Ini Dukujungi Bupati
KRONIKKALTIM.COM – Syarifah Nur Kholifah Saing merupakan salah seorang mahasiswa asal Kutim, jurusan kedokteran di Hubei, ibukota Wuhan, Provinsi Tiongkok, Cina yang dipulangkan bersama 238 Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya, belum lama ini. Syarifah bersama ratusan WNI dari Wuhan, telah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau dan sudah selesai menjalani karantina selama 14 hari. Kepulangan Syarifah terjadi setelah ia dinyatakan sehat serta terbebas dari virus corona.
Kendati sudah dinyatakan sehat, kepulangan Syarifah tetap menjadi perhatian Bupati Ismunandar. Untuk itu, saat di Sangatta, Ismu menyempatkan diri mampir menemui Syarifah, dikediamannya di Jalan KH Abdullah Gang Rahman RT 49 Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sabtu (22/2/2020).
Saat tiba dirumah Syarifah, pukul 08.30 WITA tadi, Ismunandar tanpa rasa takut langsung menyapa, menyalami dan merangkul. Ismu bersyukurlah salah seorang warga Kutim ini bisa pulang dengan selamat dan berjumpa dengan keluarga.
Selama kurang lebih 20 menit, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini bercengkrama sambil menikmati suguhan yang telah disediakan oleh keluarga Syarifah. Dalam kesempatan ini, mantan Sekretaris Kabupaten Kutim itu secara pribadi memberikan bantuan untuk Syarifah.
“Kita bersyukur ananda Syarifah bisa pulang ke Kutim dengan selamat. Dia ini merupakan aset (generasi muda) Kutim yang sedang kuliah disana. Kita doakan semoga lancar dan bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik,” harap Ismu seraya mendoakan.
Sementara itu, Syarifah yang merupakan anak pertama dari Muhummad Saing dan Maryam, mengaku senang dijumpai langsung Bupati Kutim.
“Saya dan keluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemkab Kutim, khususnya Bupati yang sudah datang berkunjung ke kediaman saya,” ucap mahasiswa jurusan kedokteran semester 4 tersebut.
Kunjungan Bupati kali ini tentunya ikut menepis kekhawatiran masyarakat tentang adanya virus corona di Sangatta, dikarenakan kepulangannya. Kembali ditegaskan olehnya, bahwa ia telah dinyatakan sehat setelah menjalani observation di Natuna selama 14 hari.
Gadis kelahiran Palanro, 3 Mei 2000 ini selama di tanah air akan mengikuti kuliah secara online. Kemudian setelah Cina dinyatakan kondisi aman, maka dia akan kembali melanjutkan kuliah di Hubei. (hms15)