Kutim Masih Kekurangan Guru SD dan SMP

Ilustrasi

Guru-kelas-ilusstrasi

KRONIKKALTIM.COM – Sejumlah sekolah tingkat SD maupun SMP yang ada di Kutai Timur (Kutim) masih mengalami kekuarangan tenaga pengajar atau guru, baik yang berstatus Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) .

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau, beberapa waktu lalu. Namun dia mengatakan, akan terus melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurutnya, jumlah tenaga pengajar di Kutim saat ini belum mencukupi kuota yang diharapkan, khususnya untuk sekolah di pelosok.

“Tapi kami akan mengupayakan lebih giat, misalnya pemetaan guru yang kebanyakan bergelar SPd (sarjana pendidikan) akan dikembalikan ke sekolah. Begitu juga yang di UPT (unit pelaksana teknis), yang juga berlatar belakang guru, akan kami kembalikan ke sekolah, sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” ujar Roma saat dikonfirmasi, belum lama ini.

Diketahui, jumlah guru di Kutim pada data per 2019 jumlahnya mencapai 2.350 orang, tersebar di 18 kecamatan. Jumlah itu belum sesuai kebutuhan dalam rombongan belajar (rombel) dan mata pelajaran (mapel) yang seharusnya memiliki sekira 3.000 pengajar. Kekurangan ini diantaranya guru jenjang SD dan SMP.

“Upaya lain adalah berkoordinasi dengan BKPP, untuk mengajukan formasi guru diperbanyak. Namun, masih diberi setengah dari pengajuan,” beber Roma.

Seperti diketahui, Kutim merupakan kabupaten yang sangat luas, dengan 297 desa dari 18 kecamatan. Bahkan jarak desa yang jauh di ujung Kutim masih terkendala akses jalan yang belum mulus. (adv/ersa).