Gebrakan Poktan TRS Sangatta Selatan Menuju Target Jadi Sentra Madu Kelulut

DUKUNG PRODUK LOKAL: Bupati Ismunandar bersama Camat Sangatta Selatan Hasdiah dan Poktan TRS saat memperkenalkan produk madu kelulut. (Foto: Irfan Humas)

 

KRONIKKALTIM.COM – Berdiri sejak sekitar 2 tahun di awal Tahun 2018, Kelompok Tani (Poktan) Madu Kelulut yang menamakan komunitas Trigona Reborn Sangatta (TRS) masih merintis dalam pengembangan budidaya pengembangan madu lebah tanpa bersengat ini. Akhirnya di awal Tahun 2019, sudah 70 petani yang tertarik mengembangkan bisnis madu kelulut dan bergabung bersama TRS.

Hal ini diungkapkan langsung oleh inisiator pengurus Poktan TRS sekaligus Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian (Distan) Kutai Timur (Kutim) Hadi Prasetyo, disela-sela kegiatan peresmian Tugu Lebah Kelulut Sangatta di Dusun Gunung Teknik Desa Sangatta Selatan, Minggu (22/12/2019) oleh Bupati Ismunandar didampingi Camat Sangatta Selatan Hasdiah.

Menurut Hadi, budidaya madu kelulut ini, ibaratkan pengangguran berpenghasilan tetap perbulan.

 

“Saat ini, saya sendiri memiliki 10 sarang madu kelulut perawatan dan panennya mudah, namun hasilnya menggiurkan,” ujarnya.

Kini, petani madu kelulut yang tergabung dalam Poktan TRS memiliki ratusan sarang budidaya madu kelulut.

“Sesuai dengan intruksi Bupati Ismunandar memang Poktan TRS Sanggata Selatan diarahkan menjadi centra kampung madu kelulut, karena peluang dan prospek bisnis budidaya madu kelulut ini sangat bagus. Tinggal, mau tidaknya masyarakat kita memanfaatkan peluang bisnis ini,” ungkapnya.

Ditambahkan Hadi, saat ini dia menghasilkan omzet diperkirakan Rp 6 Juta Per Bulan dari sarang yang ia miliki yang sebelumnya dijual kepengepul seharga Rp 600 Ribu perliter dari 10 sarang yang menghasilkan satu liter.

 

Untuk pemasaran madu kelulut sendiri, menurut Hadi, juga potensial, selain permintaan masyarakat lokal sendiri tinggi, belum lagi permintaan dari Samarinda dan luar pulau seperti Jawa Timur.

“Perbotol kemasan dengan netto 250 mililiter dihargai Rp 150 Ribu, sementara untuk netto 100 mililiter Rp 65 Ribu. Madu kelulut sudah dipasarkan ke luar Sangatta menjadi bukti bisnis ini punya peluang pangsa pasarnya masih terbuka lebar,” ungkapnya.

Dari budidaya madu kelulut ini, setidaknya ada tiga jenis bahan yang bernilai mulai dari madu itu sendiri, bee polen dan propolis. Untuk hama dari budidaya madu kelulut ini, diantaranya burung walet, madu pejantan, madu kelulut kecil jenis lapiset, hingga semut api.

 

“Untuk peningkatan produksi, kami tengah membudidayakan sumber nektar makanan madu trigona itama ini yakni tanaman berbunga tanpa musim seperti karsen, bunga air mata pengantin, bunga pengantin menangis, bunga santos dan lainnya disekitar sarang budidaya madu kelulut. Hingga, mengajak masyarakat mulai melirik sektor budidaya madu kelulut ini,” paparnya.

Spesialnya madu kelulut ini punya khasiat tinggi yang baik untuk kesehatan dibandingkan dengan madu lebah biasa. Madu jenis ini dipercaya punya khasiat 4 kali dari madu lebah sehingga cocok untuk suplemen dan nutrisi keluarga.

“Madu kelulut dapat menyembuhkan batuk, mencegah diabetes, membantu kecerdasan otak, menambah nafsu makan, mencegah kanker dan menyehatkan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, menyembuhkan luka, dan menurunkan kolesterol dan berat badan,” tutupnya. (hms13)