Heboh, Ribuan ‘Ikan’ Mirip Alat Vital Pria Penuhi Tepian Pantai California
KRONIKKALTIM.COM – Ribuan ikan mirip alat vital pria ditemukan terdapar tepian Pantai Drakes, California, AS. Keberadaanya yang secara tiba-tiba itu menghebohkan warga setempat dan para pengunjung.
Dikutip dari DailyMail, merupakan jenis fat innkeeper worm atau cacing lemak, bentuknya yang “provokatif” membuat orang banyak mengaitkannya dengan alat vital pria.
Berukuran panjang 25 cm dengan warna kemerahan, cacing gemuk ini sekilas juga mirip sosis. Dan meninggalkan liang berbentuk U di lumpur atau pasir yang ditinggalkannya hingga menjadi tempat berlindung makhluk laut lain, si cacing sampai dinamai innkeeper atau “pemilik penginapan”. Terdamparnya hewan laut ini daratan masih belum jelas pemicunya.
Di area California, “penis fish” pertama kali ditemukan ahli biologi Ivan Parr pada 6 Desember setelah badai menghantam daerah tersebut. Soal ribuan cacing yang mendadak memenuhi tepian pantai ternyata bukan kali pertama.
“Fenomena yang sama dilaporkan terjadi dalam tahun-tahun terakhir di Pajaro Dunes, Moss Landing, Teluk Bodega, dan Pelabuhan Princeton,” tulis Parr untuk Bay Nature.
Ia melanjutkan, “Aku juga mendengar teori imajinatif dari para penyisir pantai yang menyebut cacing ini peninggalan kapal pengangkut bratwurst yang rusak.”
Tapi Ivan lebih meyakininya sebagai penghuni pantai yang jinak dan tak sedikit yang menyebutnya cacing penjaga penginapan yang gemuk. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di bagian berlumpur dan berpasir di dasar laut dengan usia hidup hingga 25 tahun.
Mereka memakan bakteri, plankton dan partikel lain yang ditangkap dengan menggunakan slime nets. Cacing ini membuat lumbung berbentuk U sebagai rumah sementara mereka, yang kemudian digunakan oleh makhluk lain.
Liang yang sama memiliki cerobong pasir yang memungkinkannya masuk dan keluar serta menangkap makanan. Para ahli menemukan bukti keberadaannya dalam catatan sejarah karena sempat ditemukan lubang berbentuk U yang berasal dari 300 juta tahun lalu.
Namun karena ukuran dan tubuhnya yang lunak, mereka bisa dibilang memiliki banyak ancaman termasuk dari berang-berang, camar hiu dan manusia. Tapi para ahli mengatakan cacing ini tidak berbahaya dan pasif. Meski masih langka di Amerika, tetapi lain halnya dengan di Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
Warga di sana ternyata biasa memakan cacing ini dan mengatakan teksturnya kenyal dengan paduan rasa asin dan sangat manis. Biasanya cacing disajikan dengan saus gurih yang terbuat dari minyak wijen dan garam atau saus yang terdiri atas cuka dan gochujang. Ada juga yang menjadikannya sate bertabur garam, merica, dan minyak wijen. (*).